LeT's LeaRn wiTH Me

This blog is all about Psychology and Korean :)

Neuropsikologi Klinis 21/05/2010

Filed under: Psikologi Klinis — jungjera @ 10:21 AM
Tags:

Neuropsikologi adalah bidang studi yang berusaha keras untuk menegaskan hubungan antara proses otak dan perilaku manusia dan fungsi psikologis. Seorang ahli neuropsikologi tertarik pada banyak hal dari fungsi, termasuk kemampuan kognitif (bahasa, matematika, kemampuan penglihatan ruang); kemampuan motorik (gross and fine motor skills); karakteristik emosional,(seperti, kemampuan untuk menjelaskan dan memahami perasaan); sifat kepribadian (contohnya, ekstrovert); dan gangguan mental (contohnya, depresi dan schizophrenia).

FUNGSI-FUNGSI LOKASI DI OTAK

Sekarang, ahli neuropsikologi menjelaskan otak menurut fungsi spesifik, mereka melakukannya dengan menjelaskan lokasi dan perspektif global (walsh, 1987). Area yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda. Belahan otak juga mempunyai fungsi tertentu dan saling berhubungan. Secara umum, bagian belakang otak memiliki fungsi sensori, sedangkan bagian depan otak memiliki fungsi eksekutif. Occipital lobe berfungsi memproses informasi visual; stimulus dari retina dibawa oleh saraf  penglihatan kepada thalamus dan kemudian ke occipital lobe. Setelah informasi visual diproses di occipital lobe, kemudian diteruskan ke bagian parietal, yang mengkombinasi dan mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber. Karena parietal merupakan daerah dimana visual, auditori dan sensori bertemu, jadi disinilah penyatuan persepsi objek. Seseorang dengan kerusakan pada bagian parietal sering merasa kesulitan dalam mengenali objek, bahkan hal yang sangat umum dikenal.

Bagian parietal juga berfungsi dalam mengenali ruang dan objek di dalamnya, yang tidak tergantung pada orientasi atau posisi tertentu. Seseorang dengan kerusakan pada bagian parietal sering tidak adanya keterkaitan yang dinamakan hemineglect, di mana mereka mengabaikan sisi kebalikan dari hemisfer yang mengalami gangguan.

Untuk mengetahui gangguan pada parietal lobe, ahli neuropsikologi klinis menggunakan test seperti Benton Test facial Recognition, Test pengenalan obyek di mana pasien ditunjukkan suatu obyek dan meminta untuk menyebutkan nama dan test visuospatial skills.

Suatu informasi terintegrasi pada bagian parietal, sedangkan temporal lobes berfungsi dalam penggolongan dan penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. Meskipun temporal lobes juga memproses informasi auditory , namun efek yang paling terlihat jika mengalami kerusakan pada temporal lobes adalah kekacauan memori. Riset yang dilakukan McGill University pada awal 1950s, bahwa seseorang yang mengalami kerusakan pada hippocampus, bagian dari temporal lobes, mengalami amnesia setelah pembedahan (Scoville&Milner, 1957).

Temporal lobes juga menghubungkan motivasional yang signifikan pada stimulus tertentu . Orang-memiliki sifat emosional, dimana telah ada beberapa riset tentang “ temporal lobe personality” ( Bear&Fedio, 1977). Sesorang dengan epilepsi pada temporal lobes juga sering mengalami ” hypergraphic, atau “hyperreligious”.

Untuk mengetahui gangguan pada temporal lobes, ahli neuropsikologi klinis memberikan berbagai tes memory. Mereka juga bandingkan memori verbal, yang akan mengindikasi jika ada kerusakan pada bagian kiri temporal lobes, dengan memori visuospatial, yang akan mengindikasi jika ada kerusakan pada bagian kanan temporal lobes.

Frontal lobes merupakan bagian otak yang berkaitan dengan perilaku sementara ( Kolb& Whishaw, 1990). Perilaku direncanakan dan diarahkan oleh frontal lobes. Frontal lobes menerima informasi-informasi dari berbagai belahan otak yang lain. Informasi ini penting untuk pengambilan keputusan.

Kerusakan frontal lobes dapat merusak seseorang. Biasanya ahli neuropsikologi klinis memberikan tes untuk menguji fungsi dari frontal lobes dengan mengerjakan rangkaian perilaku motorik, kemampuan untuk menghasilkan strategi, dan kecenderungan perseverate (ketidakmampuan untuk menghilangkani perilaku yang tidak sesuai). Dua test yang biasa digunakan untuk menilai gangguan pada frontal lobes adalah Wisconsin Card Sorting Test and the Categories Test dari Halstead –Reitan Battery. Kedua tes tersebut menggunakan feedback dari pemeriksa, dengan memberi tahu ketika mereka benar atau salah. Feedback dirancang sebagai isyarat untuk merubah ststrategi mereka dalam menggolongkan informasi. Seseorang dengan gangguan pada frontal lobes akan sering perseverate dalam strategi yang sama, dengan mengabaikan apakah strategi itu akan sukses atau tidak.

Lateralisasi fungsi

Korteks pada otak dibagi dalam dua hemisfer. Masing-Masing hemisfer memiliki fungsi berbeda.

Spesialisasi hemisfer kiri

Hemisfer kiri khusus untuk bicara dan aspek bahasa, seperti kemampuan untuk memproses informasi tentang fonologi. Dalam studi tentang lemahnya bahasa dalam kerusakan otak pada seseorang ( Rasmussen&Milner, 1975), sejumlah neurosurgical memberikan bukti bahwa itu terjadi karena kerusakan hemisfer kiri.

Spesialisasi Hemisfer Kanan

Salah satu sumbangan dari hasil riset dengan pasien split brain adalah mendemonstrasikan kemampuan tingkat tinggi dalam pemrosesan informasi dari hemisfer kanan.

Kita tahu bahwa hemisfer kanan itu penting untuk menganalisis informasi spasial yang sangat banyak dan informasi nonverbal, termasuk sinyal yang sangat kompleks yang terlibat dalam komunikasi. Hemisfer kanan lebih superior dari hemisfer kiri dalam mengerti hubungan diantara objek yan g berkaitan dengan ruang dan waktu. Hal ini sepertinya lebih terspesialisasi kepada gestalt dan semuanya. Demikian, hemisfer kiri lebih fokus kepada pohon, bukan hutannya. Dimana hemisfer kanan lebih fokus pada hutan daripada pohon.

Pasien dengan kerusakan otak kiri biasanya lumayan bagus dalam menggambar bagian dari gambar, tapi mereka tampaknya salah menempatkan bagian yang berhubungan itu. Pasien dengan kerusakan otak kanan, biasanya bagus dalam menggambar semua bentuk, tapi lebih sedikit detailnya.

Pemrosesan informasi nonverbal melibatkan sinyal yang sangat kompleks yang terlibat dalam komunikasi sosial dan emosional.

Kesulitan dari penderita kerusakan otak kanan adalah, menilai situasi secara tepat, dalam berhubungan dengan orang lain, dan dalam menerima isyarat dari orang lain oleh suatu masalah—mereka biasanya tidak sadar akan kekurangan mereka. Ketidakmampuan untuk memahami besar dan parahnya kesulitan seseorang disebut anosognosia. (more…)