LeT's LeaRn wiTH Me

This blog is all about Psychology and Korean :)

2010 in review 02/01/2011

Filed under: aLL bouT me — jungjera @ 8:21 PM

The stats helper monkeys at WordPress.com mulled over how this blog did in 2010, and here’s a high level summary of its overall blog health:

Healthy blog!

The Blog-Health-o-Meter™ reads This blog is on fire!.

Crunchy numbers

Featured image

A helper monkey made this abstract painting, inspired by your stats.

A Boeing 747-400 passenger jet can hold 416 passengers. This blog was viewed about 7,300 times in 2010. That’s about 18 full 747s.

In 2010, there were 30 new posts, not bad for the first year! There were 7 pictures uploaded, taking up a total of 2mb.

The busiest day of the year was October 20th with 108 views. The most popular post that day was Tes Psikologi: Asesmen Fungsi Kognitif dan Organik.

Where did they come from?

The top referring sites in 2010 were search.conduit.com, google.co.id, en.wordpress.com, lowongankerjamu.com, and psikologi.unair.ac.id.

Some visitors came searching, mostly for pengertian hubungan industrial, token ekonomi, teori jung, teori asertif, and definisi personality.

Attractions in 2010

These are the posts and pages that got the most views in 2010.

1

Tes Psikologi: Asesmen Fungsi Kognitif dan Organik May 2010

2

Akulturasi May 2010
2 comments

3

Aplikasi Psikologi Sosial May 2010

4

Teori Asertif May 2010
4 comments

5

Token Ekonomi May 2010
4 comments

 

Intensitas Turnover 07/07/2010

Filed under: Psikologi Industri Organisasi — jungjera @ 12:42 AM
Tags:

Intensitas

Intensi merupakan fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku, persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau untuk tidak melakukan perilaku yang bersangkutan, dan aspek kontrol perilaku yang dihayati (Azwar, 1995:10-11 dalam Kurniasari, 2005:15).

Intensi seringkali dipandang sebagai suatu komponen konatif (kecenderungan bertingkah laku) dari sikap (Fishbein, 1975). Biasanya diasumsikan bahwa intensi merupakan komponen afektif (menyangkut kehidupan emosional seseorang) dari sikap.

Teori perilaku terencana (theory of planned behavior) yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein menjelaskan mengenai perilaku spesifik dalam diri individu. Teori ini memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia dalam konteks tertentu. Menurut Ajzen dan Fishbein, sikap dan kepribadian seseorang berpengaruh terhadap perilaku tertentu hanya jika secara tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan erat dengan perilaku (Ajzen, 1991:2 dalam Kurniasari, 2005:15).

Masih dalam teori perilaku terencana, faktor utama dari suatu perilaku yang ditampilkan individu adalah intensi untuk menampilkan perilaku tertentu (Ajzen, 1991:6 dalam Kurniasari, 2005:16). Intensi diasumsikan sebagai faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku. Intensi merupakan indikasi seberapa keras seseorang berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk menampilkan suatu perilaku. Jadi, semakin keras intensi seseorang untuk terlibat dalam suatu perilaku, semakin besar kecenderungan dia untuk benar-benar melakukan perilaku tersebut.

Intensi untuk berperilaku dapat menjadi perilaku sebenarnya jika perilaku tersebut ada di bawah kontrol individu. Individu memiliki pilihan untuk memutuskan menampilkan perilaku tertentu atau tidak sama sekali (Ajzen, 1991:6 dalam Kurniasari, 2005:16). Seberapa jauh individu akan menampilkan perilaku,  tergantung pada faktor-faktor non motivasional. Salah satu contoh dari faktor non motivasional adalah ketersediaan kesempatan dan sumber yang dimiliki (misalnya uang, waktu, dan bantuan dari pihak lain). Faktor-faktor ini mencerminkan kontrol aktual terhadap perilaku. Jika kesempatan dan sumber-sumber yang dimiliki tersedia dan terdapat intense untuk menampilkan perilaku, maka kemungkinan perilaku itu muncul sangat besar. Dengan kata lain, suatu perilaku akan muncul jika terdapat motivasi (intensi) dan kemampuan (kontrol perilaku).

Pernyataan tersebut didasari oleh dua hal penting yaitu (Kurniasari, 2005:16-17):

  1. Jika intensi dianggap sebagai faktor yang konstan, maka usaha-usaha untuk menampilkan perilaku tertentu tergantung pada sejauh mana kontrol yang dimiliki individu tersebut.
  2. Hal penting kedua yang mendasari pernyataan bahwa ada hubungan langsung antara control terhadap perilaku yang dihayati (perceived behavioral control) dan perilaku nyatanya, seringkali dapat digunakan sebagai pengganti atau subtitusi untuk mengukur kontrol nyata (actual control). (more…)
 

Komitmen Organisasi

Filed under: Psikologi Industri Organisasi — jungjera @ 12:32 AM
Tags:

Definisi

Komitmen organisasi merupakan salah satu konsep sikap kerja karena sikap terhadap pekerjaan berkaitan dengan ada tidaknya keterikatan dan keterlibatan seseorang terhadap organisasi (organizational commitment).

Pengertian komitmen terhadap organisasi (organizational commitment) banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Steers (1985) menjelaskan bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan peristiwa ketertarikan individu terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi.
  • Schermerhorn (1994) menyatakan bahwa komitmen terhadap organisasi (organizational commitment) merupakan derajat kekuatan perasaan seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya dan merasakan dirinya sebagai bagian dari organisasi.
  • Armstrong (1991) menyatakan bahwa pengertian komitmen mempunyai 3 area perasaan atau perilaku terkait dengan perusahaan tempat seseorang bekerja. Area tersebut adalah:
    1. Kepercayaan, seseorang melakukan penerimaan bahwa organisasi tempat bekerja atau tujuan-tujuan organisasi didalamnya merupakan sebuah nilai yang diyakini kebenarannya.
    2. Keinginan untuk bekerja atau berusaha di dalam organisasi sebagai kontrak hidupnya. Pada konteks ini, orang akan memberikan waktu,kesempatan, dan kegiatan pribadinya untuk bekerja diorganisasi atau dikorbankan ke organisasi tanpa mengharapkan imbalan personal.
    3. Keinginan untuk bertahan dan menjadi bagian dari organisasi.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pengertian komitmen lebih dari sekedar menjadi anggota saja, tetapi lebih dari itu. Orang akan bersedia untuk mengusahakan pada derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi, demi memperlancar mencapai tujuan organisasi.

  • Porter dan Smith (dalam Steers 1985) mendefinisikan komitmen pada organisasi sebagai sifat hubungan seorang individu dengan organisasi yang memungkinkan seseorang yang mempunyai komitmen yang tinggi memperlihatkan hal-hal seperti dibawah ini:
    1. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan.
    2. Kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut.
    3. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijabarkan diatas terlihat adanya suatu kesamaan, yaitu bahwa komitmen pada organisasi ditandai dengan bentuk loyalitas dan identifikasi diri terhadap organisasi. Komitmen pada organisasi tidak hanya menyangkut kesetiaan karyawan pada organisasi yang bersifat positif tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi, dimana karyawan bersedia atas kemauan sendiri untuk memberikan segala sesuatu yang ada pada dirinya guna membantu merealisasikan tujuan dan kelangsungan organisasi (Yuwono, 2005:134).

Komitmen organisasi dapat disimpulkan sebagai keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi, kepercayaan dan penerimaan akan nilai-nilai dan tujuan organisasi, serta kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi (Yuwono, 2005:134-135).

Dari definisi diatas, dapat dilihat bahwa komitmen organisasi dijelaskan melalui tataran afektif (Allen dan Mayer, 1990 yang dikutip oleh Feistein, 2004 dalam Yuwono, 2005:135) yaitu kepercayaan dan penerimaan orang atas nilai dan tujuan organisasi, sehingga membuat orang itu betah dan tetap ingin bertahan di organisasi. Disisi lain, komitmen organisasi juga dapat dijelaskan pada tataran kontinuasi. Menurut Murray, Gregoire, dan Downey (Yuwono, 2005:135) komitmen organisasi pada tataran kontinuasi yaitu bentuk ketidakinginan individu untuk meninggalkan organisasi karena takut kehilangan keuntungan yang diperolehnya selama dia bekerja di organisasi tersebut, takut tidak mendapat gaji seperti yang dia dapatkan sekarang ini dan takut tidak mendapat pekerjaan seperti pekerjaan yang dia jalankan saat ini. Ketakutan-ketakutan inilah yang memaksa individu tetap bertahan di dalam organisasi, sehingga apapun yang terjadi dia akan tetap bekerja pada organisasi. (more…)

 

CaReeR Mind Map 01/07/2010

Filed under: Pengembangan Individu Dalam Organisasi — jungjera @ 6:18 PM
Tags:

Ini adalah mind map tentang apa itu  CaReeR yang saya buat dari hasil mereview buku CaReeR CoacH by Rene Suhardono.

Mind Map CareeR

 

Personal Brand-Mind Map

Filed under: Pengembangan Individu Dalam Organisasi — jungjera @ 2:05 PM
Tags:

Di bawah ini adalah gambaran dari personal brand yang saya buat jadi mind map dari hasil membaca CaReeR CoacH book by Rene Suhardono.

Personal Brand

 

My Strength-Mind Map

Filed under: aLL bouT me — jungjera @ 10:15 AM
Tags:

Kekuatan diriku ini dibuat berdasarkan hasil analisis dari my personality type (ISFJ) from MBTI Test.  Agar lebih mudah untuk dipahami, aku membuatnya menjadi sebuah mind map. secara garis besar, dibawah ini adalah gambaran kekuatan diriku…seorang uly niamy suroya..

My Strength

 

LenTeRa Jiwa by Nugie 17/06/2010

Filed under: InspiRaTion — jungjera @ 1:39 PM
Tags:

lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan
sgala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti
tersesatkah aku disamudra hidupku

kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya
inikah jalanku inikah takdirku

kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku


Lyrik Lagu yang sangat menyentuh dan memberikan banyak inspirasi pada sebagian besar dari diri kita..

apa pelajaran yang bisa kita dapat dari lyrik lagu ini???

IMHO, kita diajari Nugie  untuk menemukan passion apa yang ada dalam diri kita..

so, whats uR passion prenz???

 

My MuLTipLe InTeLLigences 27/05/2010

Filed under: aLL bouT me — jungjera @ 1:49 PM
Tags:

Click to view my Personality Profile page

My MuLTipLe InTeLLigences…InTeRpeRsonaL inTeLLigences…

pengen nyoba juga tes MuLTipLe InTeLLigences???klik aja link di tes psikologi online mypersonality…

 

My Personality

Filed under: aLL bouT me — jungjera @ 1:41 PM
Tags:

Click to view my Personality Profile page

My PersonaLiTy Type…GuaRdian (SJ)…Tanah…ISFJ (Introvert, Sensing, Feeling, Judging)…as Defender, Protector, Supporter…Pasif mengikuti perasaan.

Seorang yang Introvert memiliki sumber energi dari dunia dalam, refleksi, pemikiran, perasaan.

Orang Sensing menggunakan panca indera dalam menemukan sumber informasi. dia seorang yang runtut dan detail.

Dalam mengambil keputusan, orang Feeling mendekati dan meilai dengan empati terhadap objek tersebut.

Orang Judging selalu bekerja dengan cara yang teratur dan terencana dalam menghadapi deathline.

Seorang Guardian (SJ) memiliki kekuatan berturut-turut Logistics, Tactics, Diplomacy, Strategy. Jadi orang Guardian sangat pintar dalam hal logistics, namun lemah dalam hal strategy. (more…)

 

Power 22/05/2010

Filed under: Dinamika Kelompok — jungjera @ 1:24 AM
Tags:

Power adalah esensi untuk kehidupan kelompok, dengan keahlian mengontrol orang lain, ahli mengkoordinasikan aktivitas anggota dan mendampingi mereka untuk menuju tujuan. Power adalah kapasitas untuk mempengaruhi orang lain bahkan ketika orang lain mencoba untuk melawan pengaruh ini. Power merupakan kekuatan yang mengontrol atau mengendalikan orang lain. Seseorang berbuat kejam berdasarkan perintah, bahwa orang bisa patuh pada otoritas tanpa mempertimbangkan moral dan norma-norma perikemanusiaan. Milgram mengetes penolakan terhadap powerfull authority dengan shock listrik yang kuat sampai yang lemah, dan ternyata 25 persen dari mereka menuruti permintaan powerfull, karena mereka memiliki kekuatan resist yang kurang. Pengubahan setting mengakibatkan obedience. Sumber Power dalam kelompok berasal dari menurut French dan Raven mengemukakan bahwa power berasal dari reward (hadiah), coercive (hukuman), legitimate(pengakuan akan kekuasaan syah seseorang), referent(yang paling disukai dalam kelompok/kharismatik), expert (keahlian), informational power (memiliki informasi penting). Pemimpin kharismatik berpengaruh mendasarkan dari legitimate dan referent power.

Banyak sekali tokoh-tokoh atau ahli yang mempelajari power. Diantaranya adalah:

a. Bertran Russell        : Konsep fundamental dalam ilmu sosial adalah power, dalam perasaan yang sama dimana energi adalah konsep fundamental dalam fisik.

b. Stanley Milgram      : Ia mempelajari kepatuhan kelompok terhadap kekuasaan dengan membuat grup kecil di dalam laboratoriumnya di Universitas Yale.

c. Herbert Kelman       : Mengidentifikasi tiga dasar reaksi yang ditampilkan oleh orang-orang dalam merespon pengaruh coercive (pemaksaan).

d. John R.P French     : Menganalisis akar dari power dalam kelompok dan organisasi & Bertram Raven (more…)